Kisah Syekh Badiuzzaman Said Nursi
Syekh Badiuzzaman Said Nursi merupakan seorang ulama terkemuka pada abad 19, seorang pemikir Islam yang paling cemerlang di zaman modern. Ia juga seorang yang haus akan ilmu, selalu menjunjung tinggi agama Islam, kecintaan dan ketakwaan ia terhadap Allah yang Subhanallah sungguh luar biasa. Beliau juga lebih ingin terfokus pada dakwahnya, sehingga ia tak pernah berpikir untuk menikah. Ia menghabiskan sisa hidupnya dengan memperbanyak ilmunya, dakwah dan menjadi sebuah karya yang luar biasa.
Q.S. Al’alaq ayat 1-5 berikut:
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ ١ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ ٢ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ ٣ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ ٤ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ ٥
Artinya : “1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, 2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, 4) Yang mengajar (manusia) dengan pena. 5) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Dalam penerapan dakwah tersebut, said nursi menerapkan qawlan layyinan dengan memiliki perkataan yang lemah lembut dengan penuh keramahan. Tak hanya itu, penerapan qawlan kariman untuk bertutur kata yang baik dengan menghormati orang tua dan qawlan maysuran dengan bermakna ucapan yang mudah dimengerti dan dipahami
Banyak sahabat bertanya kepadanya, apa yang kamu lakukan sehingga memiliki kecerdasan yang luar biasa termasuk pada dakwahnya, said nursi pun menjawab, saya hanya lahir dari ibunda yang shalihah. Ibunda said nursi tak pernah sekalipun menginjak tanah saat hamil kecuali dalam kondisi suci telah berwudhu.
Sedangkan, Ayahanda Badiuzzaman, hanya seorang pengembala domba. Ia tidak alim, tapi sangat ingin memiliki anak yang alim. Untuk mencapai tujuan itu, hal pertama yang ia lakukan adalah menjaga kehalalan makanan yang masuk ke dalam perut isteri dan calon anaknya nanti. Tak hanya sampai di situ, ia bahkan menjaga 'kehalalan' makanan domba-dombanya.
Itulah sedikit kisah dari seorang ulama turki Bernama said nursi. Kalimat yang bisa diserap ialah bahwa Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik. Dan seseoran yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup. Dan Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa.
Comments
Post a Comment