Mengenal Ontologis, Epistemologis, Aksiologis




Ontologis

"Ontologis memiliki arti keberadaan, dalam arti ilmu yang mempelajari sesuatu yang ada"

Potivitisme : Critical Realism. Ada realitas “real” yang diatur kaidah-kaidah universal walau kebenaran pengetahuan mungkin hanya bisa diperoleh scr probabilistik

Interpretivisme : Relativism Realitas merupakan konstruksi sosial. Kebenaran realitas adalah relatif, berlaku sesuai konteks spesifik yg dinilai relevan oleh pelaku sosial

Kritisme : Historical Realism Realitas yg teramati merupakan realitas “semu” (virtual reality) yg terbentuk oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya, dan ekonomi politik

Contoh dari ontologi adalah ontologi tentang sahabat kita. Kita mungkin memiliki seorang sahabat yang kita kenal sejak sekolah dasar. Setelah kita lama berpisah, kita bertemu kembali 15 tahun kemudian dalam sebuah acara. Saat bertemu kembali, kita mungkin melihat adanya perubahan fisik dari sahabat kita itu, seperti terlihat lebih tua, lebih tinggi, lebih gemuk, dan perubahan-perubahan lain yang mungkin terjadi secara fisik.


Epistemologis

"Epistemologi memiliki arti teori atau ilmu pengetahuan tentang cara mendapatkan pengetahuan tersebut"

Positivisme : Dualist/objectivist. Ada realitas objektif sebagai realitas di luar diri peneliti. Peneliti harus sejauh-jauhnya mengambil jarak dgn obyek penelitian

Interpretivisme : Transactionalist/ subjectivist. Pemahaman suatu realitas, atau temuan suatu penelitian merupakan produk interaksi peneliti dgn yang diteliti 

Kritisme : Transactionalist/ subjectivist. Hubungan peneliti dgn yg diteliti selalu dijembatani nilai-nilai tertentu. Pemahaman ttg suatu realitas merupakan value mediated findings

Epistemologi dari sahabat kita ini adalah bagaimana cara kita mengetahui bahwa orang yang kita temui ini adalah orang yang sama dengan yang ada ingatan kita sejak 15 tahun lalu. Pada awalnya, kita akan menangkap keberadaan dan pengetahuan tentang rumah dan sahabat kita melalui panca indera yang kita punya. Informasi yang kita tangkap melalui panca indera itu selanjutnya akan dianalisa oleh otak atau akal yang kita miliki. Akal yang akan mengklasifikasinya informasi yang kita terima menjadi sebuah ilmu pengetahuan mengenai rumah dan sahabat kita. Inilah yang menjadi contoh kasus sederhana mengenai epistemologi dalam kehidupan sehari-hari.


Aksiologis

"Aksiologi memiliki arti bahwa manfaat dan nilai-nilai yang kita peroleh dari sebuah ilmu pengetahuan"

Positivisme : Saintist. Nilai, etika, dan pilihan moral harus berada di luar proses penelitian. Peneliti berperan sebagai disinterested scientist. Tujuan penelitian: eksplanasi,pengujian,  dan prediksi realitas social

Interpretivisme : Facilitator. Nilai, etika, dan pilihan moral adalah bagian takterpisahkan dari penelitian.  Peneliti sbg passionate participant, fasilitator yg menjembatani keragaman subjektivitas pelaku sosial  .  Tujuan penelitian: rekonstruksi realitas sosial secara dialektis antara peneliti dan yang diteliti

Kritisme : Activist.  Nilai, etika, dan pilihan moral adalah bagian takterpisahkan dari penelitian. Peneliti menempatkan diri sebagai transformative intelectual, advocat, dan aktivis.   . Tujuan penelitian: rekonstruksi sosial, transformasi, emansipasi dan social empowerment  

Misalnya, dengan kita mengetahui bahwa sesuatu itu adalah rumah, kita bisa lebih mudah untuk menentukan dimana kita akan tinggal, tempat seperti apa yang nyaman untuk kita dan kita bisa mengenali bahwa rumah itu adalah komponen yang penting untuk kebahagiaan keluarga kita sehari-hari. Atau, jika kita membahas tentang sahabat, dengan aksiologi kita mengetahui apakah dengan kita masih mengenali sahabat lama kita memberi manfaat untuk kita. Misalnya, kita bisa menjalin kembali persahabatan yang telah lama berpisah, menjalin silaturahmi, atau menghibur diri dengan bernostalgia bersama sahabat.



(Komunikasi merupakan pelajaran segalanya, dalam arti bahwa bukan hanya Mahasiswa Ilmu Komunikasi saja yang mempelajarinya, melainkan semua manusia yang berkomunikasi)


https://guruppkn.com/contoh-kasus-ontologi

Comments

Popular posts from this blog

REMEDI

Perjuangan Skripsi: Dari Galau Hingga Cumlaude di Fikom Unisba

Konsep diri